Kualitas dan cita rasa kopi dipengaruhi oleh berbagai tahapan produksinya, mulai dari kebun hingga pembuatannya. Setiap langkah memberikan kontribusi yang signifikan, namun sulit untuk menetapkan persentase yang tepat untuk masing-masing langkah karena pengaruhnya dapat bervariasi berdasarkan kondisi spesifik dan metode yang digunakan. Namun, berikut gambaran umum tentang bagaimana setiap langkah dapat memengaruhi rasa:
Perkebunan (Kondisi Tumbuh): Ini mencakup jenis biji kopi (Arabika vs. Robusta), kualitas tanah, ketinggian, iklim, dan cara budidaya buah kopi. Faktor-faktor ini sangat penting karena menentukan profil rasa potensial dari biji kopi. Sering dikatakan bahwa asal kopi dapat memberikan kontribusi sebanyak 50% pada rasa akhir, karena menentukan karakteristik dasar dari kopi.
Pengolahan (Pencucian): Langkah ini melibatkan pembuangan buah kopi untuk mengeluarkan biji di dalamnya. Metode seperti pencucian (proses basah), alami (proses kering), dan madu (proses semi-cuci) dapat mengubah rasa secara signifikan. Misalnya, kopi yang dicuci biasanya lebih bersih dan cerah, sedangkan pengolahan alami dapat menghasilkan lebih banyak rasa buah dan liar. Pengolahannya mungkin menyumbang sekitar 20% dari rasa, memengaruhi kejernihan, rasa di mulut, dan aroma rasa.

Memanggang: Memanggang mengubah kopi hijau menjadi biji coklat aromatik yang kita gunakan untuk menyeduh kopi. Tingkat sangrai (terang, sedang, gelap) secara langsung mempengaruhi rasanya—sangrai yang lebih ringan mempertahankan rasa biji yang lebih asli dan tingkat keasaman yang lebih tinggi, sedangkan sangrai yang lebih gelap cenderung memiliki tekstur yang lebih penuh dan rasa yang lebih manis karena karamelisasi gula. Memanggang dapat menyebabkan sekitar 20% rasa akhir kopi, sehingga secara signifikan mengubah profil dan intensitas rasa.

Barista (Persiapan): Keterampilan barista dalam menggiling kopi dengan ukuran yang tepat, menguasai waktu dan suhu penyeduhan, serta metode yang digunakan (espresso, French press, pour over, dll.) memainkan peran penting dalam cara pembuatannya. rasa pada akhirnya diekstraksi dan disajikan dalam cangkir. Pengaruh barista mungkin juga sekitar 10%, dengan fokus utama pada kualitas ekstraksi dan presentasi akhir.

Penting untuk dicatat bahwa persentase ini tidak tetap dan dapat sangat bervariasi tergantung pada keadaan tertentu dan penekanan yang diberikan oleh produsen kopi pada setiap tahap. Keseluruhan proses ini saling bergantung, yang berarti kekurangan pada satu bidang tidak dapat dikompensasi pada bidang lain. Misalnya, barista terbaik sekalipun tidak dapat memperbaiki rasa jika kualitas awal biji kopi buruk karena kondisi pertumbuhan yang buruk atau pengolahan yang tidak tepat.